Agung widodo
TEMANGGUNG – Komando Distrik Militer (Kodim) 0706/Temanggung menggelar kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan Aparat Pemerintah pada Tahun Anggaran 2025. Pertemuan yang menjadi forum strategis ini dilaksanakan di Gedung Sarwa Guna Kodim 0706/Temanggung, menegaskan kembali peran sentral seluruh elemen daerah dalam mendukung program pembangunan nasional.
Mengusung tema “Sinergitas TNI AD Dengan Lembaga Kementrian (LK) dan Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) Dalam Menyukseskan Program Asta Cita Pemerintah RI di Daerah, ” acara ini menyatukan pimpinan institusi penting di Temanggung. Hadir dalam Komsos tersebut Kepala Staf Kodim 0706/Temanggung Mayor Cba Agus Jumawan, seluruh Danramil dan Danpos jajaran Kodim Temanggung, seluruh Kapolsek jajaran Polres Temanggung, serta seluruh Camat se-Kabupaten Temanggung.
Komandan Kodim 0706/Temanggung Letkol Inf Hermawan Adi Nugroho, M.Han., dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kasdim Temanggung, menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan komitmen bersama yang ditunjukkan para hadirin.
"Acara ini penuh makna dan membawa misi mulia, yaitu upaya bersama dalam meningkatkan kesetiaan terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, " ujar Dandim dalam sambutan tersebut.
Dandim menekankan bahwa Program Asta Cita Pemerintah RI yang meliputi delapan misi utama, mulai dari penguatan ideologi hingga penyelarasan kehidupan harmonis, memerlukan sinergitas seluruh elemen bangsa. TNI AD, dengan jangkauan hingga ke desa melalui peran aparat teritorial, memiliki peran strategis.
"Jangkauan TNI AD hingga ke desa melalui peran aparat teritorial sangat penting dan efektif dalam mengawal implementasi Asta Cita di tingkat daerah, " tegasnya.
|
Baca juga:
Danlanud Sultan Hasanuddin Pimpin Rapat Staf
|
Komsos ini, lanjut Dandim, adalah wadah rutin untuk memperkuat sinergi antara Kodim 0706/Temanggung dengan seluruh Lembaga Pemerintah. "Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan koordinasi, menyamakan persepsi, dan membangun kebersamaan yang solid dalam menjaga stabilitas serta memajukan daerah, " jelasnya.
Dandim juga menyoroti pentingnya kolaborasi Tiga Pilar (TNI, Polri, dan Pemerintah) dalam menghadapi tantangan seperti dampak perubahan iklim dan isu sosial yang memerlukan penanganan cepat.
Aspek penting dalam pembangunan daerah, khususnya terkait ketahanan pangan, menjadi sorotan utama dalam forum ini. Sebagai narasumber, Sekretaris Dinas (Sekdin) Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, drh. Esti Dwi Utami, M.Si., menyampaikan materi mengenai sinergi program ketahanan pangan.
drh. Esti Dwi Utami menjelaskan bahwa dalam konteks pangan, ada hierarki status: Berdaulat, Mandiri, dan Ketahanan Pangan. "Saat ini, kita baru dalam tahap mencoba bertahan di masalah pangan, " ungkapnya. Ketahanan pangan, menurutnya, adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan, yang bisa saja dipenuhi dari produksi sendiri atau mendatangkan dari daerah lain.
"Kementerian Pertanian kini menginginkan agar daerah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan tidak tergantung daerah atau pihak lain, ini yang kita sebut kemandirian pangan, " jelasnya.
DKPPP Temanggung, fokus pada pilar ketersediaan pangan, mengajak seluruh komponen untuk mengubah budidaya pangan menjadi sebuah kultur atau kebiasaan yang melekat. Beliau juga menyoroti perluasan fokus komoditas pangan tidak hanya pada padi, jagung, dan kedelai, tetapi kini juga menyertakan ketela pohon, sebagai upaya diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras.
Kesimpulan dari Komsos ini adalah komitmen bersama untuk memanfaatkan forum komunikasi ini sebagai kunci untuk berdiskusi, bertukar pikiran, dan mencari solusi terbaik bagi setiap permasalahan di wilayah. Sinergi yang erat antara TNI, Polri, dan Pemerintah diyakini akan menciptakan ketertiban dan kesejahteraan berkelanjutan bagi masyarakat Temanggung, sekaligus memperkuat fondasi Indonesia yang lebih maju.
Ahmad Rohanda 
